Pemuda itu adalah Vito, ia adalah
mahasiswa semester V di salah satu institute di daerah Bandung. Ia pria yang
ganteng dan kaya, semua kelebihan ada pada dirinya. Ia sering gontak-gantik
pacar dan Indah adalah gebetan baru Vito. Indah adalah salah satu cewek cantik
di kampus tempat Vito kuliah.
Sore itu adalah hari keberuntungan Vito, ia
berhasil mendapatkan cinta indah. Setelah beberapa hari pacaran Vito mengajak
Indah ketemuan. Vito mengajak Indah ke salah satu café yang memiliki nuansa
romantic di daerah bandung.dan Vito menghubungi Indah lewat telepon.
‘’Hey sayang, nanti malam jadi khaaan !!!
“Ia
donk sayang, masa aku ngebatalin janji aku sama pacarku yang ganteng ini” goda
Indah.
Malampun tiba Vito bersiap-siap untuk
pergi menjemput Indah di rumahnya. Ia lalu mandi dn berpakaian seganteng
mungkin supaya Indah bangga punya pacar seperti dia.
Didepan cermin ia berkata
“Gue memang ganteng pantes aja Indah
kleper-kleper sama gue” ujar Vito dengan sombongnya.
Setelah itu dia pergi ke rumah Indah. Di
mobil ia selalu berkaca pada cermin yang ada di mobilnya karena ia ingin tampil
keren di depan Indah.Lalu tiba-tiba saat ia bercermin ia melihat banyak minyak lalu ia sangat
terganggu dengan kehadiran minyak tersebut. Lalu ia teringat dengan kertas
minyak yang dibelinya minggu kemarin. Kertas tersebut berguna menghilangkan
minyak yang ada di muka. Lalu ia membersihkan minyak di mukanya.
Sesampainya di depan gerbang rumah Indah
ia mengirim sms ke Indah bahwa ia telah berada di depan rumahnya. Setelah
beberapa saat kemudian Indah pun keluar menuju mobil Vito. Lalu Vito membuka
pintu mobil BMW miliknya untuk Indah. Lalu Mereka menuju Café yang telah
dipersiapkan Vito untuk Indah.
Sesampainya di Café, tak lupa Vito
membukakan pintu mobil untuk Indah. Begitulah yang selalu Vito lakukan jika
berkencan dengan pacar barunya, ia selalu bersikap sopan,romantis dan
memanjakan pacarnya. Memang Vito sangat pintar menyenangkan hati setiap wanita
pantas ia memiliki banyak pacar.
Setelah turun dari mobil mereka lalu
menuju ke dalam Café, di dalam Café mereka langsung di sambut oleh pelayan dan
diantar ke meja yang sudah dipesan oleh Vito.
Dan tak lupa lagi Vito langsung
memperlihatkan sikap rasa sayangnya ke Indah dengan mempersilahkan duduk Indah.
“Silahkan duduk tuan putri Indah” ujar
Vito .
“Makasih sayang” jawab indah dengan
lembutnya.
Lalu mereka memesan makanan.Di depan
Indah, Vito selalu bersikap meyakinkan bahwa Indah beruntung menerima cowok
ganteng seperti dia.
Jam sudah menunjukkan pukul 9, Vito lalu
mengajak indah pulang. Vito lalu mengantar Indah ke rumahnya. Setelah itu Vito
pulang.Sesampainya di rumah. Vito ganti pakaian dan berbaring sampai tidur.
Keesokan paginya ia baru ingat kalo hari
ini di kampusnya akan diadakan kegiatan OSPEK dan ia termasuk panitia OSPEK
tersebut yang bertugas mendidik para peserta OSPEK. Jam sudah menunjukkan pukul
7.40 pagi, ia lalu bergegas untuk ke kampus karena acaranya di mulai jam 8.30
pagi.
Sesampainya di kampusnya Vito lalu
memarkir mobil BMW miliknya. Dan ia lalu berjalan menuju ke dalam kampusnya,
ketika di area parkiran ia hamper di tabrak mobil mewah sekelas mobilnya. Lalu
ia dengan kesalnya pergi mengetuk kaca mobil tersebut.ia terkejut melihat cewek
yang menyetir mobil tersebut sangat cantik dan imut. Walaupun cantik rasa kesal
Vito tidak kunjung reda.
“ Hey, buka! Loe enggak punya mata yah,
nyetir mobil kog nggak ngeliat-liat” ujar Vito dengan kesalnya
“hey, eloh tuh yang enggak punya etika,
masa orang jalan di tengah jalan sih seharusnya tuh eloh lewat jalan yang
khusus pejalan kaki” jawab Dina dengan nada menantang.
Dina adalah mahasiswa baru di kampus
Vito. Lalu Dina pergi meninggalkan Vito. Padahal Vito masih mau bicara.
“dasar cewek idiot” ujar Vito dengan
kesal yang memuncak
Lalu Vito berjalan dengan muka kesal
masuk ke dalam kampus. Lalu ia ikut gabung dengan sahabatnya yang juga masuk
panitia OSPEK. Sahabat-sahabat Vito adalah Tasya,Rena,Reza,Tiang dan dewa
“To, muka kamu kog kayaknya kesel banget
sih, ada apa?” Tanya tasya salah satu sahabat terbaik Vito.
“enggak apa-apa kog” jawab Vito tidak
mau menceritakan ke sahabatnya itu.Tiba-tiba Rena menyela.
“To, tuh tadi yang nabrak loh, sepupu
gue” sela Rena.
“ooh,
cewek rese itu sepupu loh, bilangin tuh sama dia jangan belagu” jawab reno
dengan nada naik.
“Udah
lah To, enggak usah di permasalahin, dia orangnya emang gitu kog, and dia
mahasiswi baru loh di kampus ini, cantik lagi” nasihat Rena.
“Oh
EGP Emang Gue Pikirin, mau dia cantik keg kaya keg” jawab Vito acuh tak acuh
“Tapi
kamu pasti naksir khan sm dina” goda Rena.
“aah
enggak kog” jawab berpura-pura.
Vito sebenarnya sejak awal melihat Dina
di mobilnya. Ia sudah mulai menyukainya.Lalu Vito dengan kelima sahabatnya
pergi ke lapangan tempat diadakannya pembukaan OSPEK.Tiba-tiba Rena
berhalangan, ia langsung pulang ke rumahnya.
Sesampainya di sana mata Vito melihat
satu per satu wajah peserta OSPEk, dan ia melihat bahwa peserta perempuan OSPEK
banyak yang cantik.
“Wah Za, peserta OSPEKnya cantik-cantik
yah” ujar Vito ke Reza.
“Ia To,kamu naksir yang mana?” Tanya
Reza
“kalo aku yang putih itu,” ujar Vito
“Oh
itu, kalo itu namanya Cintia” Reza membertahukan nama cewek yang Vito naksir.
“kalo
kamu Za, yang mana” Tanya Vito ke Reza.
“itu
To, yang cantik dan imut” jawab Reza sembari menunjuk kea rah cewek tersebut.
Dan ternyata cewek tersebut adalah Dina, cewek yang Vito benci.
“oh,
tuh cewek yang hamper nabrak gue” jawab Vito kesal.
Saat melihat Dina, rasa kesal Vito
kembali naik. Ia lalu berpikiruntuk membuat Dina menyesal atas perbuatannya. Ia
mau Dina nanti di beri banyak tugas.Pembukaan pun selesai, maka dilanjutkan
kegiatan OSPEK.
Setelah kegiatan OSPEK hari ini selesai.
Semua peserta OSPEK diberi tugas untuk besok. Tugasnya adalah semua harus
membuat papan nama dengan panjang 30 cm dan lebar 10 cm dan di beri nama sesuai
dengan nama hewan yang mereka benci. lalu diikat dengan tali rafiah sebagai
gantungan di leher. Lalu Vito member Dina tugas tambahan. Tugasnya yaitu
membawa nyamuk 5 ekor tapi secara hidup-hidup.
“Hey, kamu yang disana, kamu harus bawa
5 ekor nyamuk yang hidup-hidup” ujar Vito ke Dina.
Dengan kesalnya Dina menjawab
“Mana bisa nyamuk di tangkap
hidup-hidup”
“itu sih DL, Derita loh” ujar Vito
dengan nada mengejek.
Lalu para peserta OSPEK di bubarkan.
Semua boleh kembali ke rumah.
Lalu dengan senangnya Vito berjalan
keluar ke parkiran.Vito selalu bertingkah mengejek di depan Dina. Ketika Vito
sudah naik ke mobilnya dan pulang Dina tidak langsung pulang ia masih sangat
kesal dengan Vito. Dalam hatinya berkata
“awas loh, gua bales loh”
Sesampainya Dina di rumahnya, ia
sangat pusing dengan tugas yang di berikan Vito. Padahal tugas yang sama yang
di berikan ke peserta yang lain ia sudah selesaikan dan nama yang dipilih Dina
adalah Monyet. Dina sangat membenci hewan monyet. Menurutnya monyet itu
menggelikan dan ia tidak suka melihat bulu-bulu yang ada di badan hewan monyet.
Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam,
setelah selesai makan Dina beerpikir bagaimana cara menangkap nyamuk secara
hidup-hidup. Ia lalu keluar rumah dan ke taman rumahnya. Ia duduk di taman
sambil memikirkan cara menangkap nyamuk dengan hidup-hidup. Lalu ia mendapat
ide, idenya yaitu dengan menepuk nyamuk tetapi tidak terlalu keras, tetapi usahanya
sia-sia, setiap ia menepuk nyamuk pasti nyamuk tersebut mati atau hidup kembali
karena kadang tepukan Dina terlalu keras dan terlalu lemah.Ia lalu masuk ke
rumah dan nonton, Dina melupakan tugasnya, ia menonton sampai pukul 9.30 malam.
Ia sudah mengantuk dan pergi tidur.
Keesokan harinya ia baru sadar bahwa
ia belum mendapat nyamuk yang hidup-hidup. Lalu ia berjalan ke taman rumahnya,
dan di dekat pos satpam rumahnya ia
melihat ada anti nyamuk bakar. Dalam pikrnya ia berharap ada nyamuk yang
mati di sana. Dia langsung melihat anti nyamuk tersebut, ternyata ada banyak
nyamuk yang mati di sana, lalu ia mengambilnya dan menyimpannya di dalam botol
air mineral. Ia mengambil sebanyak 15 ekor tetapi mati. Pikirnya Dina ia
menangkap banyak nyamuk walaupun mati, itu bisa mengganti nyamuk yang jumlahnya
5 ekor tersebut tapi hidup.
Ia langsung bersiap ke kampus.
Sesampainya di kampus Dina langsung bergabung dengan peserta OSPEK lainnya.
Lalu mereka di suruh berkumpul di lapangan tempat OSPEK kemarin berlangsung.
Lalu panitia memeriksa tugas mereka. Dan tak lupa pula Vito bertanya tentang
tugas yang di berikannya untuk dina.
“monyet, mana tugas yang gua kasi ke
loh” Tanya Vito
“nih” jawab Dina sembari menyerahkan
nyamuk mati yang 15 ekor tersebut.ia berharap Vito dapat menerima itu. Namun
vito sangat marah.
“eh gua Tanya sama loh, gua tuh nyuruh
loh bawa nyamuk hidup, bukan bangkai nyamuk” Tanya vito dengan nada keras.
Karena Vito tidak mau menerima tugas
tersebut ia menghukum Dina, ia menyuruh Dina menyapu sampah yang ada di
lapangan tersebut. Lalu Dina pergi
menyapu, pada saat menyapu di sangat berkecil hati karena hanya dia yang
menyapu sendirian. Ia sampai-sampai meneteskan air mata. Lalu Rena datang, Rena
bertanya
“Siapa yang berani kasi hukuman kamu
Dina” tanyanya kesal.
“Dina lalu menunjuk Vito”jawab Dina
“Ayo ikut aku” ajak rena
Lalu dengan kesalnya Rena bersama Dina
menghampiri Vito.
“He Vito, kenapa kamu ngasih hukuman
ke dia” Tanya Rena dengan kesalnya
“Begini Ren, dia enggak melaksanakan
tugas” jawab Vito
“Tugas apaan”
“Gua ngasih dia tugas nangkep nyamuk
hidup-hidup” jawab Vito merasa bersalah karena menyuruh Dina sesuatu hal yang
mustahil.
“Eh, loh coba piker ye, gimana caranya
nangkep nyamuk dengan hidup-hidup , and jangan loh pikir ye kalo eloh tuh bisa
semena-mena di sini mentang-mentang jadi ketua” balas Rena semakin kesal
setelah mengetahui tugas yang Vito berikan ke Dina sepupunya tersebut.
Vito lalu kasihan melihat Dina yang
menangis dan merasa bersalah karena telah memberikan tugas yang susah banget.
“maafin gua Din” Vito meminta maaf.
“ia” jawab singkatnya Dina walaupun
sebernarnya ia tidak rela diperlakukan seperti itu.
Vito juga meminta maaf ke Rena.setelah
itu OSPEK di lanjutkan dan sore harinya dilaksanakan kegiatan penutupan.Vito
sebagai ketua panitia ia meminta maaf atas segala perbuatannya ke Dina dan
menutup kegiatan OSPEK.
Ke esokan harinya Dina adalah hari
pertamanya ikut proses belajar mengajar.Ia masih teringat perlakuan Vito.Ia
lalu ingin balas dendam,ia lalu mengempeskan ban mobil Vito. Setiap harinya
mereka selalu saling mengerjain hingga timbul cinta diantara mereka.
Setiap malam Vito selalu memikirkan Dina dan ia
sering merasa kangen sama Dina.dalam hatinya sering memuji kecantikan dan
keimutan Dina. Sampai pada suatu malam ia sangat ingin mendengar suara Dina
karena seharian ia tidak pernah ketemu sama Dina. Ia langsung menelpon Rena
sepupu Dina, ia meminta nomer HandPhone Dina.Setelah itu ia
menelpon dina
0 komentar:
Post a Comment