Menyajikan berbagai artikel,tutorial dan tips terbaru

cerpen Playboy sengsara

Playboy Sengsara

          Pemuda itu adalah Vito, ia adalah mahasiswa semester V di salah satu institute di daerah Bandung. Ia pria yang ganteng dan kaya, semua kelebihan ada pada dirinya. Ia sering gontak-gantik pacar dan Indah adalah gebetan baru Vito. Indah adalah salah satu cewek cantik di kampus tempat Vito kuliah.
 Sore itu adalah hari keberuntungan Vito, ia berhasil mendapatkan cinta indah. Setelah beberapa hari pacaran Vito mengajak Indah ketemuan. Vito mengajak Indah ke salah satu café yang memiliki nuansa romantic di daerah bandung.dan Vito menghubungi Indah lewat telepon.
‘’Hey sayang, nanti malam jadi khaaan !!!
“Ia donk sayang, masa aku ngebatalin janji aku sama pacarku yang ganteng ini” goda Indah.
Malampun tiba Vito bersiap-siap untuk pergi menjemput Indah di rumahnya. Ia lalu mandi dn berpakaian seganteng mungkin supaya Indah bangga punya pacar seperti dia.
Didepan cermin ia berkata
“Gue memang ganteng pantes aja Indah kleper-kleper sama gue” ujar Vito dengan sombongnya.
Setelah itu dia pergi ke rumah Indah. Di mobil ia selalu berkaca pada cermin yang ada di mobilnya karena ia ingin tampil keren di depan Indah.Lalu tiba-tiba saat ia bercermin ia  melihat banyak minyak lalu ia sangat terganggu dengan kehadiran minyak tersebut. Lalu ia teringat dengan kertas minyak yang dibelinya minggu kemarin. Kertas tersebut berguna menghilangkan minyak yang ada di muka. Lalu ia membersihkan minyak di mukanya.
Sesampainya di depan gerbang rumah Indah ia mengirim sms ke Indah bahwa ia telah berada di depan rumahnya. Setelah beberapa saat kemudian Indah pun keluar menuju mobil Vito. Lalu Vito membuka pintu mobil BMW miliknya untuk Indah. Lalu Mereka menuju Café yang telah dipersiapkan Vito untuk Indah.
Sesampainya di Café, tak lupa Vito membukakan pintu mobil untuk Indah. Begitulah yang selalu Vito lakukan jika berkencan dengan pacar barunya, ia selalu bersikap sopan,romantis dan memanjakan pacarnya. Memang Vito sangat pintar menyenangkan hati setiap wanita pantas ia memiliki banyak pacar.
Setelah turun dari mobil mereka lalu menuju ke dalam Café, di dalam Café mereka langsung di sambut oleh pelayan dan diantar ke meja yang sudah dipesan oleh Vito.
Dan tak lupa lagi Vito langsung memperlihatkan sikap rasa sayangnya ke Indah dengan mempersilahkan duduk Indah.
“Silahkan duduk tuan putri Indah” ujar Vito .
“Makasih sayang” jawab indah dengan lembutnya.
Lalu mereka memesan makanan.Di depan Indah, Vito selalu bersikap meyakinkan bahwa Indah beruntung menerima cowok ganteng seperti dia.
Jam sudah menunjukkan pukul 9, Vito lalu mengajak indah pulang. Vito lalu mengantar Indah ke rumahnya. Setelah itu Vito pulang.Sesampainya di rumah. Vito ganti pakaian dan berbaring sampai tidur.
Keesokan paginya ia baru ingat kalo hari ini di kampusnya akan diadakan kegiatan OSPEK dan ia termasuk panitia OSPEK tersebut yang bertugas mendidik para peserta OSPEK. Jam sudah menunjukkan pukul 7.40 pagi, ia lalu bergegas untuk ke kampus karena acaranya di mulai jam 8.30 pagi.
Sesampainya di kampusnya Vito lalu memarkir mobil BMW miliknya. Dan ia lalu berjalan menuju ke dalam kampusnya, ketika di area parkiran ia hamper di tabrak mobil mewah sekelas mobilnya. Lalu ia dengan kesalnya pergi mengetuk kaca mobil tersebut.ia terkejut melihat cewek yang menyetir mobil tersebut sangat cantik dan imut. Walaupun cantik rasa kesal Vito tidak kunjung reda.
“ Hey, buka! Loe enggak punya mata yah, nyetir mobil kog nggak ngeliat-liat” ujar Vito dengan kesalnya
“hey, eloh tuh yang enggak punya etika, masa orang jalan di tengah jalan sih seharusnya tuh eloh lewat jalan yang khusus pejalan kaki” jawab Dina dengan nada menantang.
Dina adalah mahasiswa baru di kampus Vito. Lalu Dina pergi meninggalkan Vito. Padahal Vito masih mau bicara.
“dasar cewek idiot” ujar Vito dengan kesal yang memuncak
Lalu Vito berjalan dengan muka kesal masuk ke dalam kampus. Lalu ia ikut gabung dengan sahabatnya yang juga masuk panitia OSPEK. Sahabat-sahabat Vito adalah Tasya,Rena,Reza,Tiang dan dewa
“To, muka kamu kog kayaknya kesel banget sih, ada apa?” Tanya tasya salah satu sahabat terbaik Vito.
“enggak apa-apa kog” jawab Vito tidak mau menceritakan ke sahabatnya itu.Tiba-tiba Rena menyela.
“To, tuh tadi yang nabrak loh, sepupu gue” sela Rena.
“ooh, cewek rese itu sepupu loh, bilangin tuh sama dia jangan belagu” jawab reno dengan nada naik.
“Udah lah To, enggak usah di permasalahin, dia orangnya emang gitu kog, and dia mahasiswi baru loh di kampus ini, cantik lagi” nasihat Rena.
“Oh EGP Emang Gue Pikirin, mau dia cantik keg kaya keg” jawab Vito acuh tak acuh
“Tapi kamu pasti naksir khan sm dina” goda Rena.
“aah enggak kog” jawab berpura-pura.
Vito sebenarnya sejak awal melihat Dina di mobilnya. Ia sudah mulai menyukainya.Lalu Vito dengan kelima sahabatnya pergi ke lapangan tempat diadakannya pembukaan OSPEK.Tiba-tiba Rena berhalangan, ia langsung pulang ke rumahnya.
Sesampainya di sana mata Vito melihat satu per satu wajah peserta OSPEk, dan ia melihat bahwa peserta perempuan OSPEK banyak yang cantik.
“Wah Za, peserta OSPEKnya cantik-cantik yah” ujar Vito ke Reza.
“Ia To,kamu naksir yang mana?” Tanya Reza
“kalo aku yang putih itu,” ujar Vito
“Oh itu, kalo itu namanya Cintia” Reza membertahukan nama cewek yang Vito naksir.
“kalo kamu Za, yang mana” Tanya Vito ke Reza.
“itu To, yang cantik dan imut” jawab Reza sembari menunjuk kea rah cewek tersebut. Dan ternyata cewek tersebut adalah Dina, cewek yang Vito benci.
“oh, tuh cewek yang hamper nabrak gue” jawab Vito kesal.
Saat melihat Dina, rasa kesal Vito kembali naik. Ia lalu berpikiruntuk membuat Dina menyesal atas perbuatannya. Ia mau Dina nanti di beri banyak tugas.Pembukaan pun selesai, maka dilanjutkan kegiatan OSPEK.
Setelah kegiatan OSPEK hari ini selesai. Semua peserta OSPEK diberi tugas untuk besok. Tugasnya adalah semua harus membuat papan nama dengan panjang 30 cm dan lebar 10 cm dan di beri nama sesuai dengan nama hewan yang mereka benci. lalu diikat dengan tali rafiah sebagai gantungan di leher. Lalu Vito member Dina tugas tambahan. Tugasnya yaitu membawa nyamuk 5 ekor tapi secara hidup-hidup.
“Hey, kamu yang disana, kamu harus bawa 5 ekor nyamuk yang hidup-hidup” ujar Vito ke Dina.
Dengan kesalnya Dina menjawab
“Mana bisa nyamuk di tangkap hidup-hidup”
“itu sih DL, Derita loh” ujar Vito dengan nada mengejek.
          Lalu para peserta OSPEK di bubarkan. Semua boleh kembali ke rumah.
          Lalu dengan senangnya Vito berjalan keluar ke parkiran.Vito selalu bertingkah mengejek di depan Dina. Ketika Vito sudah naik ke mobilnya dan pulang Dina tidak langsung pulang ia masih sangat kesal dengan Vito. Dalam hatinya berkata
          “awas loh, gua bales loh”
          Sesampainya Dina di rumahnya, ia sangat pusing dengan tugas yang di berikan Vito. Padahal tugas yang sama yang di berikan ke peserta yang lain ia sudah selesaikan dan nama yang dipilih Dina adalah Monyet. Dina sangat membenci hewan monyet. Menurutnya monyet itu menggelikan dan ia tidak suka melihat bulu-bulu yang ada di badan hewan monyet.
          Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, setelah selesai makan Dina beerpikir bagaimana cara menangkap nyamuk secara hidup-hidup. Ia lalu keluar rumah dan ke taman rumahnya. Ia duduk di taman sambil memikirkan cara menangkap nyamuk dengan hidup-hidup. Lalu ia mendapat ide, idenya yaitu dengan menepuk nyamuk tetapi tidak terlalu keras, tetapi usahanya sia-sia, setiap ia menepuk nyamuk pasti nyamuk tersebut mati atau hidup kembali karena kadang tepukan Dina terlalu keras dan terlalu lemah.Ia lalu masuk ke rumah dan nonton, Dina melupakan tugasnya, ia menonton sampai pukul 9.30 malam. Ia sudah mengantuk dan pergi tidur.
          Keesokan harinya ia baru sadar bahwa ia belum mendapat nyamuk yang hidup-hidup. Lalu ia berjalan ke taman rumahnya, dan di dekat pos satpam rumahnya ia  melihat ada anti nyamuk bakar. Dalam pikrnya ia berharap ada nyamuk yang mati di sana. Dia langsung melihat anti nyamuk tersebut, ternyata ada banyak nyamuk yang mati di sana, lalu ia mengambilnya dan menyimpannya di dalam botol air mineral. Ia mengambil sebanyak 15 ekor tetapi mati. Pikirnya Dina ia menangkap banyak nyamuk walaupun mati, itu bisa mengganti nyamuk yang jumlahnya 5 ekor tersebut tapi hidup.
          Ia langsung bersiap ke kampus. Sesampainya di kampus Dina langsung bergabung dengan peserta OSPEK lainnya. Lalu mereka di suruh berkumpul di lapangan tempat OSPEK kemarin berlangsung. Lalu panitia memeriksa tugas mereka. Dan tak lupa pula Vito bertanya tentang tugas yang di berikannya untuk dina.
          “monyet, mana tugas yang gua kasi ke loh” Tanya Vito
          “nih” jawab Dina sembari menyerahkan nyamuk mati yang 15 ekor tersebut.ia berharap Vito dapat menerima itu. Namun vito sangat marah.
          “eh gua Tanya sama loh, gua tuh nyuruh loh bawa nyamuk hidup, bukan bangkai nyamuk” Tanya vito dengan nada keras.
          Karena Vito tidak mau menerima tugas tersebut ia menghukum Dina, ia menyuruh Dina menyapu sampah yang ada di lapangan tersebut. Lalu  Dina pergi menyapu, pada saat menyapu di sangat berkecil hati karena hanya dia yang menyapu sendirian. Ia sampai-sampai meneteskan air mata. Lalu Rena datang, Rena bertanya
          “Siapa yang berani kasi hukuman kamu Dina” tanyanya kesal.
          “Dina lalu menunjuk Vito”jawab Dina
          “Ayo ikut aku” ajak rena
          Lalu dengan kesalnya Rena bersama Dina menghampiri Vito.
          “He Vito, kenapa kamu ngasih hukuman ke dia” Tanya Rena dengan kesalnya
          “Begini Ren, dia enggak melaksanakan tugas” jawab Vito
          “Tugas apaan”
          “Gua ngasih dia tugas nangkep nyamuk hidup-hidup” jawab Vito merasa bersalah karena menyuruh Dina sesuatu hal yang mustahil.
          “Eh, loh coba piker ye, gimana caranya nangkep nyamuk dengan hidup-hidup , and jangan loh pikir ye kalo eloh tuh bisa semena-mena di sini mentang-mentang jadi ketua” balas Rena semakin kesal setelah mengetahui tugas yang Vito berikan ke Dina sepupunya tersebut.
          Vito lalu kasihan melihat Dina yang menangis dan merasa bersalah karena telah memberikan tugas yang susah banget.
          “maafin gua Din” Vito meminta maaf.
          “ia” jawab singkatnya Dina walaupun sebernarnya ia tidak rela diperlakukan seperti itu.
          Vito juga meminta maaf ke Rena.setelah itu OSPEK di lanjutkan dan sore harinya dilaksanakan kegiatan penutupan.Vito sebagai ketua panitia ia meminta maaf atas segala perbuatannya ke Dina dan menutup kegiatan OSPEK.
          Ke esokan harinya Dina adalah hari pertamanya ikut proses belajar mengajar.Ia masih teringat perlakuan Vito.Ia lalu ingin balas dendam,ia lalu mengempeskan ban mobil Vito. Setiap harinya mereka selalu saling mengerjain hingga timbul cinta diantara mereka.
Setiap  malam Vito selalu memikirkan Dina dan ia sering merasa kangen sama Dina.dalam hatinya sering memuji kecantikan dan keimutan Dina. Sampai pada suatu malam ia sangat ingin mendengar suara Dina karena seharian ia tidak pernah ketemu sama Dina. Ia langsung menelpon Rena sepupu Dina, ia meminta nomer HandPhone Dina.Setelah itu ia menelpon dina



cerpen Playboy sengsara Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Post a Comment